Belajar Parenting Sebelum Menjadi Orang Tua, Pentingnya Menumbuhkan Growth Mindset pada Anak

July 17, 2023

Belajar-Ilmu-Parenting-sebelum-nikah-dan-jadi-orangtua


Sebagai wanita, calon istri, dan calon Ibu, masyarakat sering beranggapan peran kita adalah madrasah pertama bagi anak-anak. Atau peran lelaki sebagai pencari nafkah untuk keluarga. Banyak hal terkait parenting gini dikelompokkan-kelompokkan oleh masyarakat tertentu. 


Dalam berumah tangga, tugas membersamai anak-anak itu baik menyapih, mendidik, hingga membesarkan bukan tugas salah satu orang tuanya. Ibu dan Ayah memiliki peran sangat penting di dalamnya. Dan seorang psikolog anak yaitu Bunda Elly Risman menyampaikan tentang attachment atau ikatan emosional antara bayi dan orangtuanya. Bunda Elly menegaskan bahwa sebenarnya  peran pengasuhan yang paling besar dilakukan oleh Ayah. Diperkuat saat proses pembuahan terjadi, sesaat ribuan sperma masuk maka satu sperma yang paling kuat itulah yang tau masuk ke tempatnya yaitu tuba falopi. Maka sel sperma jualah yang paling aktif mencari sel telur yang layak dalam pembuahan.


So, peran Ayah memang tak main-main untuk kehidupan anak-anaknya. Tak dapat dipungkiri, parenting harus melibatkan kedua orang tua. Jadi bikin berdua, tentu mengasuh dan merawatnya juga berdua. 


Yuk belajar dari sekarang jadi orang tua yang bijak seperti apa? 



Belajar Jadi Orang Tua dari Sekarang



Berkeluarga menjadi keputusan penting untuk melanjutkan hubungan serius bersama pasangan halal. Bagi setiap orang, mendambakam anak termasuk tujuannya ketika menikah. Namun tak jarang, kita melihat beberapa publik figure tidak mau memiliki anak. Entah karena takut lah badannya tidak bagus lagi setelah melahirkan, entah karena memang ingin childfree. 

 

Nyatanya, semua kembali ke pilihan masing-masing. Seringkali mereka tidak mau meneruskan keturunannya karena berbagai faktor: Bisa jadi melihat pola pengasuhan orang tua yang tidak sesuai, maka takut dirinya tidak memberikan pengasuhan yang benar pada anak-anaknya. Bahkan yang paling penting dalam proses pengasuhan, kesehatan mental seorang Ibu sangat diperhatikan. Ibu yang stress sendiri mengurus anak-anaknya, maka akan menunujukkan sikap-sikap yang tidak baik pada anaknya.


Tak hanya itu, pola pengasuhan kita sebagai orang tua memang tak jauh-jauh dari orang tuanya. Percaya juga dengan sebuah kalimat ini “Buah takkan pernah jatuh jauh dari pohonnya”. Bagaimana harus banyak belajar mengambil peran sebagai orang tua yang baik dalam mendidik anak-anaknya. Pun makin hari anak-anak terus tumbuh, dan benar. Terlebih mereka saat umur 0 hingga 5 tahun memang tak boleh lepas ilmu dan pengajaran orang tua kepada mereka tentang hal-hal yang baik. 



Menerapkan Growth Mindset Sadari Dini


Belum berapa lama ini, aku bertemu dengan seorang Ibu yang  memarahkan anak-anaknya saat berbelanja. Aku melihat langsung, satu tindakan sang anak yang tidak tepat dilakukannya.  


“Kamu itu gak pandai apa-apa”  Tercetus dari mulut si Ibu. 


Tak lama, anaknya itu memasang raut wajah kesal. Sepertinya si anak merasa malu karena dimarahi di depan orang banyak. 


Ini baru satu tindakan anak yang dilakukan dianggap salah, langsung dibentak. Bagaimana dengan tindakan anak-anak yang lain yang mereka belum tau bagi mereka apakah benar atau salahnya? Karena barangkali orang tua tidak pernah memberikan edukasi terhadap anak-anaknya. 



Melakukan Kesalahan Tidak Jadi Masalah


Setiap anak kecil tidak apa-apa mereka melakukan kesalahan. Karena sejatinya mereka masih belajar, dari yang tidak tau apa-apa maka akan menjadi lebih tau. Contohnya, ketika mereka berlari, terus dia terjatuh. 


Daripada kita bilang “Kan jadi terjatuh. Gak boleh nangis”


Menangis bagi anak-anak itu salah satu cara mereka untuk mengungkapkan emosinya, jadi saat orang tua melarang anak-anaknya menangis. Maka anak-anak akan menganggap bahwa mengekspresikan perasaannya itu tidak boleh dan harus ditahan. 


Maka Ibu dan Ayah lebih baik bilang gini “Ya gapapa terjatuh, mau nangis juga gapapa. Kan kamu baru berlari, ayo berusaha berdiri lagi”


Jadi, anak-anak merasakan kegagalan akan menjadi konsekuensi alami dari mencoba. Dan dampaknya juga lebih baik pada kesehatan mental mereka.



Mengajarkan Anak Mengungkapkan Emosinya untuk Melatih Kepercayaan Diri


Saat mereka mengungkapkan rasa sedih, marah, kesal, dan menangis. Banyak orang tua menganggap emosi tersebut adalah tidak baik. Dan emosi baik seperti kegembiraan, senyum, dan tertawa harus selalu diperlihatkan. Dengan begitu, banyak orang tua yang memarahi dan membentak anak-anaknya ketika emosi yang dianggap tidak baik itu muncul. 


Hal ini makin parah, dampak yang muncul begitu orang tua tidak mengakui dan menganggap perasaan sedihnya. Justru seperti benang kusut yang membuat anak tidak bertumbuh dan merasa kurang percaya diri di kemudian hari.


So, bagi orang tua perlu mengingat bahwa emosi yang dikeluarkannya tersebut adalah hal wajar. Hal ini akan memberikan kepercayaan pada dirinya dan growth mindset untuk terus berkembang dan bertumbuh selayaknya manusia yang lebih percaya diri.



Memberikan Ruang Bersosialisasi agar Lebih Mandiri


Bersosialisasi akan melatih dan mengajarkan pada anak untuk lebih mandiri serta siap menghadapi segala kondisi yang tak terduga. Lebih-lebih saat bersosialisasi dengan teman-teman, mereka lebih banyak belajar cara bersikap, bertata krama, dan mengurangi sikap egois dalam dirinya.


Tak hanya itu, anak-anak akan lebih mudah berbagi dan saling membantu satu sama lainnya. Dalam pergaulan saat mereka bersikap yang baik maka akan terbentuk kepribadian yang baik juga pada dirinya. 


Di kehidupan sehari-hari, anak-anak yang diajak mengenal lingkungan sekitarnya akan berterima kasih suatu saat nanti pada orang tuanya. Ternyata berkat bersosialisasi mereka jadi lebih bisa berbaur dan berperan sesuai di mana mereka berada.



Kesimpulan


Buat siapa saja yang akan menjadi Ibu dan Ayah, maka ilmu parenting perlu dipelajari lebih banyak. Kenapa demikian?  Karena pengasuhan yang tepat menjadi peran yang dibutuhkan anak dari kedua orang tuanya, bukan dari seorang Ibu atau Ayah saja. 


Tugas Ayah tak hanya sebagai pencari nafkah dalam keluarganya, namun menjadi pemimpin serta panutan yang baik buat keluarga kecil mereka. Pun tugas Ibu bukan hanya melahirkan dan menyusui anaknya, tapi menjadi penyejuk dan penuntun mereka dalam berbagai keadaan yang dihadapinya. 


Karena sama-sama kita tahu, orang tua adalah rumah pertama dan tempat pengasuhan pertama buat anak-anaknya. Bahkan orang tua jadi cinta pertama mereka, maka tugas orang tua selalu menjaga dan merawat setulus hati titipan dari Allah kepadanya.


Memang jadi orang tua yang bijak dan baik itu tidak mudah. Karena tidak ada sekolah bagi orang tua. Oleh karena itu, saat kita akan menjadi orang tua harus maka harus banyak-banyak belajar bagaimana menjadi Ibu dan Ayah yang baik. Tentunya pengasuhan dapat diterapkan sesuai zamannya masing-masing. 


Gimana, sudah siap jadi orang tua yang berakhlak baik? Yuk, sama-sama belajar jadi orang tua panutan dan menerapkan growth mindset pada anak sejak dini. Semoga bermanfaat dan kalian suka yaa! Terima kasih🥰

39 comments:

  1. kita bisa belajar jadi orang tua dari lingkungan paling dekat yaitu ibu dan ayah kita sendiri, bagaimana cara mereka memperlakukan kita, disana kita mencontohnya, mana yang cocok kita ingat utk kita terapkan dimasa kita menjadi orang tua nanti

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaap betull Mba dapat mencontoh parenting yg sudah ada, atau dgn menyesuikan dgn zamannya..

      Delete
  2. sejak aku mengandung, aku pun mulai baca buku soal parenting. Memang kita ini tuh benar-benar jadi role model untuk anak. Salah asuhan, kelak dia pun jadi pribadi yang kurang baik. Makanya sebagai orang tua harus banyak-banyak belajar memang supaya bisa menumbuhkan akhlak dan sikap yang baik bagi anak ya. Thank you for sharing. ❤🥰

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untung banget belajar parenting lebih dulu ya Mba karena kelak mereka menjadikan kita sbg role modelnya.. Samasama Mba🤗❤️

      Delete
  3. Terima kasih. Meski nggak punya anak sedikit-sedikit saya belajar parenting, penting karena biar bisa berinteraksi lebih baik dengan para ponakan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samasama, ya Kak.. Iya yaa jadi bermanfaat banget buat keponakan

      Delete
  4. Ilmu parenting juga perlu diterapkan sesuai dengan perkembangan zaman. Dunia terus berubah, termasuk cara anak-anak tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, orang tua perlu terus memperbarui pengetahuan mereka tentang pengasuhan yang efektif dalam konteks zaman yang terus berubah.

    best regard,
    adipraa

    ReplyDelete
  5. Sblm hamil saya banyak cari tahu tentang parenting. Dan memang sangat berguna setelah punya anak, walaupun ternyata prakteknya jadi lebih kompleks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyess Mba jadi termotivasi belajar lebih apalagi prakteknya tidak semudah yang kita bayangkan yaa..

      Delete
  6. Penting banget kak setelah jadi orang tua kita harus belajar banyak hal karena semua itu tidak berangkat dari teori yang kita pelajari tetapi seiring waktu semua berbeda dan kita harus memahami sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa benar Kak.. Apalagi memang kadang teori berbeda dgn prakteknya, jadi memang harus memahami dan menyesuaikan gitu yaa..

      Delete
  7. Biar bagaimanapun belajar mengenai pola asuh anak itu penting sih. Apalagi belakangan banyak individu yang ingin nikah muda, akan tetapi nol besar pengetahuannya mengenai cara mengurus anak dan ujungnya mengandalkan orang lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa nihh, jadi terkesan kurang attachmentnya sebab memilih mengandalkan org buat mendidik anak mereka sndiri yaaa..

      Delete
  8. penting banget sih buat calon ibu (dan ayah) untu belajar parenting. selain biar gak kaget juga paham betul tugas dan tanggung jawab menjadi orangtua.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju kak.. Ilmu parenting akan jadi bekal utk menjadi orang tua nanti..

      Delete
  9. penting banget sih buat calon ibu (dan ayah) untu belajar parenting. selain biar gak kaget juga paham betul tugas dan tanggung jawab menjadi orangtua.

    ReplyDelete
  10. Aku sampe udah baca beberapa buku parenting dari sebelum nikah kemarin. Huuu emang perlu bangett kita belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik untuk anak anak kita nantinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa kak, semogaa ilmunya dan penerapannya bisa jadi penguat utk mnjadi org tua yg baik yaa

      Delete
  11. Betul, Mbak.... Banyak orang tua muda yang mikirnya cuma pengen punya anak, tanpa membekali diri dengan ilmu pengasuhan yang baik.
    Saya banyak belajar juga dari pola asuh orang tua, kemudian disesuaikan dengan sikon yang ada saat ini. Jadi gak asal jiplak dan gak nolak pola asuh kuno juga kalau memang ada manfaatnya.

    ReplyDelete
  12. Setuju banget nih,kalo ilmu parenting itu sebaiknya dipelajari sedini mungkin oleh setiap pasangan bahkan calon pasangan yang akan menikah. Karena memiliki anak itu harus dipersiapkan, baik dari segi materi dan pengasuhannya.

    ReplyDelete
  13. Aku bersyukur bisa belajar parenting lebih dulu ketika Teman-teman seusiaku sudah pada nikah. Jadi ya bisa lebih terarah. Soalnya anak juga gak minta dilahirkan. Jadi kita yang nentuin mau jadi ortu yang kaya gimana

    ReplyDelete
  14. Betul banget mbakk. Miris saja sih, masih banyak banget di masyarakat yang menganggap bahwa mengasuh anak adalah tugas ibu. Padahal ayah memegang peran yang amat penting dan akan mempengaruhi keseluruhan hidup anak-anaknya. Semangat terus belajar menjadi orang tua yang baik, yuk.

    ReplyDelete
  15. Terima kasih untuk tulisannya, Kak Ulfah. Insha Allah bermanfaat bagi para pembaca, khususnya saya pribadi yang nanti pastinya akan merasakan juga menjadi seorang Ayah. Aamiin.

    ReplyDelete
  16. Terima kasih untuk tulisannya, Kak Ulfah. Insha Allah bermanfaat bagi para pembaca, khususnya saya pribadi yang nanti pastinya akan merasakan juga menjadi seorang Ayah. Aamiin.

    ReplyDelete
  17. Belajar jadi orang tua memang tidak ada pendidikan formalnya. Rasanya masih harus terus belajar sepanjang hayat karena terkadang pada kenyataannya tidak sesuai dengan teori. Sebaiknya memahami fitrah sebagai anak dan orang tua, masih jadi PR buat saya nih.
    Makasih pengingatnya, Kak

    ReplyDelete
  18. Belajar parenting ini ilmunya tanpa batas dan selalu terbarukan.
    Senang sekali kalau para orangtua senantiasa mau belajar agar anak-anak tumbuh dengan karakter cerdas, beriman dan memiliki empati yang tinggi.

    ReplyDelete
  19. terkadang apa yang diucapkan orang tua kepada anak misalnya kayak kata-kata yang kurang enak, bisa terekam di memori si anak. Itulah perlunya orang tua juga menyaring tindakan, kata-kata yang akan dilakukan di depan si anak
    memang aku sering banget denger orang tua yang marahi anak-anak di depan umum dan memang anaknya kayak nggak bisa dibilangi gitu, mungkin maksud ortunya juga ga pengen mbentak, tapi si anak sudah mengganggu kenyamanan umum. Repot juga ya

    ReplyDelete
  20. Menjadi orangtua ternyata perjalanan seumur hidup yang gak boleh dilakukan sesuka hati ya. Pertanggungjawabannya pun nanti gak main-main. Bersyukur sekarang sudah banyak ilmu-ilmu parenting yang dapat dijadikan acuan untuk belajar.

    ReplyDelete
  21. dari semenjak mengandung aku sih sudah mencoba menerapkan parenting. Kayak selalu menyapa, mengajak ngobrol janin, membelai-belai, membacakan cerita juga Al Quran

    ReplyDelete
  22. Setuju kak, memang penting buat mempelajari ilmu parenting, jadi ketika nanti berkeluarga lalu memiliki anak udah lebih siap mentalnya ya.

    ReplyDelete
  23. Pendidikan anak memang sudah harus dipersiapkan oleh orang tuanya dari sejak masuk ke jenjang pernikahan, ya, kak, termasuk ketika kita memilihkan calon ayah atau calon ibu bagi anak2 kita. Untuk itu setuju sekaki jika para orang tua memepersiapkan ilmu parenting sejak dini agar anak tak mengalamk salah asuhan.

    ReplyDelete
  24. Setelah ku sadari selama 10 tahun ini jadi orang tua, ternyata gak ada habisnya belajar jadi orang tua. Penting banget memang belajar parenting bahkan sebelum punya anak, supaya kelak bener-bener siap pas jadi orang tua.. :) Gak hanya finansial, tapi siap mental juga ternyata yang paling penting...

    ReplyDelete
  25. sependapat bgt dengan artikel ini, dan sangat informatif sekali bahwa kita perlu menumbuhkan Growth Mindset pada Anak dan pada kita sendiri juga

    ReplyDelete
  26. Betul banget buat melahirkan anak yang baik dan cerdas, pola asuh orangtua berpengaruh penting buat perkembangan anak kedepannya ,semoga bisa terus belajar jadi orangtua yg baik buat anak😇

    ReplyDelete
  27. Masya Allah. Noted utk yg mau jadi org tua. Kbykn dr kita memang menggampangkan jadi ortu, pdhl anak itu kan amanah yg besar ya mbak.

    ReplyDelete
  28. Segala hal harus tau ilmunya dulu ya kak, termasuk parenting. Agar tidak salah melangkah dan tidak bingung saat menghadapi masalah.

    ReplyDelete
  29. Bener banget! Pendidikan parenting itu mesti dipelajari sebelum memutuskan menikah. Ilmu parenting nggak cuma terbatas pada cara mandiin, nyuapi, nyiapin makan, dll tapi juga mental² tertentu yang membantu perkembangan mental anak. Sering kali ilmu itu, disepelekan sehingga banyak orang tua yang nggak aware. 💔

    ReplyDelete
  30. Belajar parenting ini kayanya tugas seumur hidup.. beruntung lah mereka yang mau belajar sebelum menikah.. yg lebih beruntung anak2 mereka sebenarnya.

    ReplyDelete
  31. Jaman sekarang banyak sekali cara untuk belajar parenting ya, seperti menonton video di youtube, ikut pelatihan atau juga masukan dari orang tua juga bisa

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya, dont forget tinggalkan jejak (Komentar akan dimoderasi) dan saling follow ya, thanks 🙏😊

Theme images by diane555. Powered by Blogger.