Pilihan Mengedepankan Adab di atas Ilmu

March 10, 2022


   Assalamualaikum Buds... Kali ini aku bercerita dengan nuansa yang lebih berbeda dan konsep yang mengedepankan adab di atas ilmu. 

Pilihan-Mengedepankan-Adab-diatas-ilmu

    Kita seringkali memilih hal-hal yang membuat kita mengedepankan adab dan ilmu dalam keseharian tapi percayalah ada baiknya kita lebih mengedepankan adab di atas ilmu. Tau kah alasannya kenapa, Buds? Yuk disimak pembahasan kali ini. 


    Pernah kah teman-teman mendengarkan pepatah ini:


 “Belajarlah Adab sebelum Ilmu, Sebab Ilmu tanpa Adab hanya akan membuatmu sombong”


Atau


“Orang beradab sudah pasti berilmu, orang berilmu belum tentu beradab”


    Mesti selama ini kita telah banyak belajar banyak dalam hal menuntut ilmu, dimulai dari kecil hingga dewasa ini. Ternyata adab ini menjadi bagian utama dari ilmu, bahkan letaknya lebih tinggi dari ilmu. Adab ialah suatu etika atau akhlak mulia yang menjadi tolak ukur kebaikan manusia dalam kehidupan. Contohnya adab dalam bertamu, bertetangga, hingga hal-hal kecil seperti adab makan dst. Adab dan tata krama ini akan selalu hadir dan didapatkan lewat contoh dan interaksi.


    Nah, masing-masing orangtua kita punya adab dan tata krama yang mereka pahami. Sadari kecil dulu, orangtua kita telah mengarahkan anak-anaknya agar menjadi anak yang beradab pada siapa pun. Beradab pada kedua orangtuanya, teman-temannya, beradab pada kakak-adiknya, hingga beradab pada orang sekitarnya. Beruntungnya ini masih melekat di diri kita hingga saat ini, sehingga tidak sia-sia orangtua yang sudah menerapkan adab sejak kecil kepada anak-anaknya.


Baca juga: Memaknai Self Love Dengan Menghargai Diri Sendiri dan Menikmati Hidup


    Diperhatikan pada kehidupan sehari-hari saat ini. Seseorang dikatakan beradab jika bertamu, dia akan bersikap sopan seperti halnya mengucapkan salam, menyapa keluarga dan orang sekitar, pun waktunya diatur sedemikian rupa sehingga saat kita datang di waktu yang pas tak akan menganggu orang lain. Atau juga saat kita bertemu dengan sahabat/ teman lama, kita anggap kehadirannya pun tidak membuang muka padanya menjadi sebuah bentuk saling menghargai kita. Apalagi saat kita bercerita dengan teman lama tersebut, jangan sampai kita bersikap kasar atau menyakiti hatinya, serta menyebarkan aib-aib orang lain, sebab sekalinya ketemu akan jadi moment paling ngenes juga ya kalau begitu. Yang terpenting kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang patut kita pahami semuanya punya adab dan tata kramanya. 


    Adab ini setidaknya membantu seseorang tidak sombong, serakah, pendendam yang sikap tersebut akan merugikan dirinya dan orang lain. Jika kita perhatikan dalam agama islam, nabi Muhammad SAW sebenarnya diutus adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Dalam hadist HR. Ahmad yaitu “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia”


Baca juga: Menjadi Baik Tanpa Harus Mengasihani Orang Lain dan Merendahkannya


Adab-adab yang Dapat diamalkan dalam Keseharian


Ada beberapa adab-adab yang perlu ditekankan saat sekarang ini:

Mengedepankan-Adab-di-Atas-Ilmu


1. Adab Tata Krama dalam Hubungan Sosial


    Banyak anak-anak yang tidak mengerti gimana tentang tata krama pada saat sekarang ini. Sepertinya tidak paham dengan kata ganti orang yang tepat. Kalau di Minangkabau, ada adat seperti pepatah ini:


“Tau jo kato nan ampek yaitu mandaki, manurun, malereng, dan mandata”


    Mandaki/ Mendaki: (Komunikasi kepada orang yang posisinya lebih tua dari kita) seperti orangtua, tante, kakak, dst.


    Manurun/ Menurun : (Komunikasi kepada orang yang posisinya lebih kecil dari kita) seperti adik, anak, dst.


    Malereng/ Melereng: Komunikasi kepada orang yang posisinya disegani) seperti Datuak, Mertua, dan sebagainya


    Mendata/ Mendatar: (Komunikasi kepada orang yang posisinya sama besar dengan kita) seperti sesama teman sebaya.


    Dalam konteks kekinian, adab ini tidak hanya sebatas berdialog dalam bertatap muka saja melainkan adab dalam berkomunikasi lewat media sosial yang tidak bisa dihindarkan. Untuk itu akan lebih bagus kita bijak dimana pun dan kapan pun melalui media apapun dalam komunikasi, dengan menerapkan pedoman tersebut. Tidak hanya di Minang, melainkan semua masyarakat Indonesia.


    Sejujurnya, aku begitu kesal sebab orang lain yang memiliki ilmu yang tinggi tapi tidak dengan adabnya. Hal ini seperti dia bertemu dan berbicara sikapnya itu seolah-olah tidak menunjukkan dirinya punya pendidikan yang tinggi. Ada juga seperti teman yang pernah berkunjung ke rumah tanpa menyapa satu pun orang yang duduk di depan teras rumah, pamit atau masuk tanpa izin, gestur tubuhnya terkesan tidak menghargai juga. Miris! 


    Semoga kita semua bisa bersikap sopan, bertata krama yang baik kepada orang-orang yang ditemui.


2. Adab untuk Saling Menghargai Perbedaan


    Pada saat kita kecil, anak-anak sudah diajarkan untuk menghargai perbedaan. Jangan sampai kita memiliki tetangga yan berbeda dengan kita, lalu menghinakan anak-anak orang lain tersebut. Semisal nih, “Nak, jangan main ke sana, di luar ada anak suku (A)” 


    Jika perbedaan itu selalu diperbesar, dia kan jadi kaum yang menyombong. Hal ini mestinya harus ditanamkan pada anak sadari kecil, supaya tidak terbawa-bawa dewasanya.


3. Adab untuk Berkata Halus dan Baik


    Menggunakan pilihan kata dan nada terhadap siapa saja. Misal kepada sebaya menggunakan nada yang santai, tapi harus switch bila digunakan pada orang lebih tua. Pilihan kosa kata dan nada yang pas sesuai kondisi dan situasinya. 


    Sekian informasi artikel dari sahabatulfah, semoga bisa bermanfaat dan maaf apabila ada kesalahan, akhir kata ulfah mengucapkan assalamualaikum. Terima kasih semuanya.

13 comments:

  1. Setuju. Malahan mengajarkan adab ini kadang suka di-skip sama orangtua, padahal penting banget untuk di berinteraksi di masyarakat

    ReplyDelete
  2. Iyah, bener banget mba. Ini yang selalu ditekanankan oleh ustadz-ustadz sunnah, karena dengan adab kita akan mengerti dan paham menerima sekaligus menjalankan ilmu tersebut dikehidupan sehari-hari.

    Terima kasih, semoga tulisan ini dapat mengingatkan kita semua. Aaamiiin

    ReplyDelete
  3. Jadi ingat statement orang tua Lala di Podcast om Densu, mereka juga mengajarkan adab kepada anaknya, persis dengan tulisan di artikel ini "Orang beradab sudah pasti berilmu, orang berilmu belum tentu beradab".

    fyi : Lala , balita 3 tahun yang viral di Tiktok karena bahasanya yang sopan.

    ReplyDelete
  4. Jadi ingat pelajaran sekolah. Dulu yang pertama dibahas ya soal adab. Ada adab pada Orangtua, kerabat, guru, tetangga dan lainnya. Masing-masing punya hak dan kewajiban yang sayangnya sekarang pada lupa

    ReplyDelete
  5. Belajar adab ini sedang aku terapkan kepada anakku yang sebentar lagi usia 3 tahun Mba.

    Apalagi kami hidup di tanah jawa, ada bahasa krama jika berbicara kepada yang lebih tua. Ada tata krama yang kami junjung tinggi.

    ReplyDelete
  6. Agama dan budaya membantu seseorang mengerti adab. Aku selalu salut kalau ada orang yang pintar tapi masih fokus menambah ilmu agama

    ReplyDelete
  7. Kalau kita lihat anak jaman sekarang adab nya banyak yang kurang. Adab itu bukan hanya diajarkan dari orang tua saja. Tapi sekolah juga, sayangnya sekarang itu udah gak ada lagi pelajaran budi pekerti, jadi gak heran kalau kebanyakan remaja yang minus belajar adab. Para guru juga harus lihat artikel ini sih. Untuk membantu murid mengingatkan soal adab.

    ReplyDelete
  8. Adab ini memang penting ya Mbak. Miris kalo semakin tinggi ilmunya, tapi tidak sejalan dengan adabnya. Timbul beragam fenomena yang tidak beradab dari pelajar sendiri.

    Semoga kita jadi orang tua yang bisa menerapkan adab sebelum ilmu, iman sebelum Alquran. Makasih pengingatnya Mbak

    ReplyDelete
  9. Bener mbak, seperti Adab bertamu itu penting banget, jangan main nyelenong masuk aja sebelum dipersilakan masuk sama tuan rumah, dan ini banyak manfaatnya sih ya memang.

    ReplyDelete
  10. yess adab dan sopan santun tuh bisa melekat dan diajarkan sedari dini, bahkan orang2 yg berpendidikan rendah bisa punya adab dan sopan santun yang lebih santun yaa kalau memang udh melekat dalam dirinya. Kita pun ga boleh jumawa karena merasa berilmu, inget ilmu padi

    ReplyDelete
  11. adab memang penting banget yaa, dan sudah seharusnya diajarkan lebih dulu dibanding yang lain. Percuma jadi orang cerdas kalo gak beradab

    ReplyDelete
  12. Di budaya timur adab memang nomor sekian tapi ilmu yg di utamakan, sedangkan di budaya barat adab di dahulukan baru ilmu

    ReplyDelete
  13. 100% sepakat bahwa ada menjadi hal penting dalam menjelaskan sehari hari kita ya,duh aku tertohok deh sama pernyataan orang beradan pasti berilmu sedng orang berilmu belumtentu beradab.

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya, dont forget tinggalkan jejak (Komentar akan dimoderasi) dan saling follow ya, thanks 🙏😊

Theme images by diane555. Powered by Blogger.