Mengenali Tingkah Laku Introvert dan Skillnya di Bidang Sosial

July 08, 2020

Halo gais. Pada tahu gak? Kalau introvert itu juga mampu mengasah kemampuan skillnya di bidang sosialnya. 


Tiap indivdu memiliki kepribadian introvert dan ektrovert. Namun kamu akan lebih condong ke mana. Tidak ada  istilah ambivert dalam dunia psikologi. Walau dua keperibadian unik ini pasti dimiliki. Di artikel ini aku akan menjelaskan Introvert itu bagaimana? Mengenali kemampuan skill introvert di bidang sosial.


Sejatinya introvert itu tidak tertutup. Meski banyak ambiguitas, apalagi saat seseorang berbincang tentang begitu pentingnya dua keperibadian unik yang pasti kamu miliki. Yups, kuy simak tulisannya ya!! Btw, mungkin konten ini menjadi sebuah cara mengatasi kebimbanganmu itu.

Begini, setiap manusia dianugerahkan terlahir dengan kepribadian atau jiwanya masing-masing. Dan tak ada seorangpun yang bisa mengubahnya, sekalipun kita mencoba. Dalam dunia psikolog, kepribadian ambivert itu nyaris tak ada. 
Nah aku mau cerita nih, di balik sikapku terkadang introvert kadangkala malah extrovert. Waktu itu, aku tes kepribadian untuk menguji antara dua kepribadianku ini. 


Ternyata hasilnya 62% introvert, 38% extrovert. 


Fakta, dari SD hingga SMA diriku tak gemar masalah sosial dan organisasi. Kemudian beranjak dewasa, keinginanku menjadi seorang introvert tapi juga dapat menambah skill sosial. Hingga tak jarang  aku merasakan diriku ekstrovert karena telah nyaman di lingkungan rame.

Bagi sebagian orang menganggap kepribadian tersebut tidak ada. Bagiku, selagi aku respect terhadap kehidupanku atau sesuai, its enjoy aja. Semua mah, balik ke diri kitanya. Jangan terlalu menyalahi pemikiran seseorang, boleh saja kita punya kepala/ rambut sama-sama hitam, tetapi pemikiran bisa beragam bukan?


Bakal recharging penuh energi sendirian.

https://www.sahabatulfah.com/2020/07/skill-sosial-introvert-beserta-tingkah.html?m=1
Introvert

Pada kenyataannya, semua itu tergantung diri kita re-charge energi sendiri. Untuk si-Introvert, dia mengaktifkan energinya dengan cara menyendiri.  Berkebalikan dengan extrovert yang mengecas energinya melalui kegiatan sosial/ dilakukan secara bersama-sama.


Semua hanya tentang energi. Iya, selebihnya sama.


Jadi individu dapat kehabisan energi alias capek, si-Intro akan mencari celah berdiam diri. Menghindari dari kerumunan. So, jangan heran ya. Seseorang yang suka duduk di pojokan dan pas ditanya dirinya tak lagi sedih, melainkan sedang mengisi baterai tubuhnya. Mereka butuh untuk menambah kemampuan dalam bersinergi. Dan gak masalah, tiap individu bisa bersosialisasi dengan banyak orang untuk menumbuhkan skill sosialnya.


Sering dianggap pendiam dan pemalu.


Menurutku, introvert itu diam dalam kondisi yang tidak familiar. 

Banyak yang salah menduga introvert pendiam apalagi pemalu.  Padahal tingkah lakunya saja bisa berubah menyesuaikan kebutuhan lingkungan sekitarnya sikapnya dapat dilihat saat bersama orang terdekat atau keluaga, sahabat, dan teman disekitarnya. Oleh karena itu, sikap pendiam dan pemalu itu bakal tergantung bersama siapa dia berada. 

Mereka percaya bahwa bercerita dengan diri sendiri dapat menyerap kekuatan lebih banyak. Silahkan percaya atau tidak. Sebagian lagi, dia akan menyerap kata-kata dalam otaknya, walaupun udah muncul berpuluh-puluh kosakata tapi hanya sedikit yang langsung dilontarkan. Karenanya bagi makhluk sosial penting untuk menyesuaikan diri, dimana dia berada dan bersama siapa berbicara.


Entah mungkin, ketika menemui orang baru yang pertama kali kita dianggap pendiam.  Padahal kita perlu waktu supaya ngobrol lebih nyaman setelah itu. Bisa jadi, individu menginginkan kualitas pertemanan yang baik.


Ketimbang  melibatkan banyak orang, mereka lebih suka sendirian


https://www.sahabatulfah.com/2020/07/skill-sosial-introvert-beserta-tingkah.html?m=1
Introvert Are Not Anti Social

Ini khas introvert, sebab malah sendirian membuat dirinya damai.  Dengan introspektik (menilai  diri sendiri), cara kamu bergaul aja, interaksi cukup beberapa orang saja. Tapi bukan kuper alias kurang pergaulan ya.



Namanya introvert juga manusia, sikap dasarnya adalah makhluk sosial yang bersosialisasi.  Kadang mereka berada dalam berkegiatan melibatkan banyak orang, karena dia sudah menemukan dirinya nyaman. Dan  semua balik lagi, mereka menginginkan kualitas bersama orang terdekat dibandingkan harus berkenalan dengan orang baru.


Bahkan mereka merasa setiap bicara harus dipilah pilih terlebih dahulu apa yang disampaikannya.


https://www.sahabatulfah.com/2020/07/skill-sosial-introvert-beserta-tingkah.html?m=1
Introvert

Sebenarnya tak hanya Introvert, extrovert juga. Semua tidak ingin diabaikan, sebab belum tentu semua orang paham dengan apa yang kita bicarakan, sehingga mereka memikirkan ucapannya sebelum berbicara. Namun, ada juga watak orang paling suka to the point pun ngomong apa adanya, agar lawan bicaranya mengerti. Namun, sebagian juga penting baginya memikirkan ucapannya agar orang lain tidak tersinggung. Sebaiknya kita semua mesti mengontrol diri terhadap kalimat yang diucapkan. Sebab akan menganalisis kalimat, apakah kalimat itu baik atau tidak. Supaya kita senang dengan ucapan tersebut dan lebih memfilter apa yang kita sampaikan.

Introvert tak suka menjadi pusat perhatian.


Percaya atau tidak, jika berkarya dia tak ingin tampil hingga memperlihatkan mukanya di depan panggung. Memang seperti itu, menutup bagian dari dirinya untuk tidak show di keramaian. Walaupun kita harus show on juga karena rasa bangga telah memiliki karya itu. Dan kalau bisa jadi pohon yang berdiri diam pun tak masalah, hahaha.

Baginya Memaksimalkan Kualitas  Potensi Pertemanan


Dengan memaksimalkan kualitas potensi yang dia punya dengan orang-orang yang berkualitas maka hubungannya sangat berkualitas. Sedangkan extrovert bisa menguasai potensi lingkungan sosialnya, dia akan mengenali semua karakter A hingga Z.

Jadi, yakinilah introvert itu bakat. 


Jangan sampai bilang "aku ini introvert", hingga akhirnya kita jadi penyendiri. Yakinlah ada waktunya kita harus re-charge energi agar selalu penuh. Yap, seseorang mesti punya kelebihan, jangan berfokus pada kekurangan. Saat kamu mampu bersosialisasi di luar lingkungan, ketika itu dirimu tau kekuatanmu yang sebenarnya. Tetap semangat.

Oke sekian dulu ya. Maaf apabila ada sepatah kata yang tak berkenan di hati kalian. Semoga seuntai tulisan aku bisa memahami kepribadian kalian. Sering-sering mampir ya, ditunggu tulisan berikutnya. Jika bermanfaat, silahkan di-share. See you:)

No comments:

Terima kasih atas kunjungannya, dont forget tinggalkan jejak (Komentar akan dimoderasi) dan saling follow ya, thanks 🙏😊

Theme images by diane555. Powered by Blogger.